Halal Tourism Sumbar

Menu

Close

Daya Tarik Wisata Halal

Ngarai Sianok & Jam Gadang

Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti “jam besar”. Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.

Jam Gadang berjarak sekitar 72 kilometer dari Kota Padang, atau sekitar 42 kilometer dari Kota Payakumbuh.

Jika kamu berangkat dari kedua kota tersebut, kamu bisa mengendarai mobil ataupun motor untuk mencapai Bukittinggi. Kamu bisa juga menggunakan angkutan umum dan melanjutkan perjalanan menuju Jam Gadang dengan menaiki angkutan kota.

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai ke Nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di Kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan Provinsi Sumatra Barat. Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 meter ini membentang sepanjang 15 kilometer dengan lebar sekitar 200 meter, dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan Pulau Sumatra menjadi dua bagian memanjang atau Patahan Semangko. Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau, yang merupakan hasil dari gerakan turun kulit bumi atau sinklinal yang dialiri Batang Sianok. Batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau yang artinya airnya jernih. Pada zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini. Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yang difasilitasi oleh suatu organisasi olahraga air “Qurays”. Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan juga tapir.

Ngarai Sianok dapat dicapai dengan transportasi pribadi maupun umum. Jika kamu berasal dari luar Sumatra Barat, jarak Kota Bukittinggi dari Bandara Internasional Minangkabau mencapai 73 kilometer, dengan durasi perjalanan 2 jam. Kamu bisa menggunakan jasa travel tujuan Kota Bukittinggi.